Orde baru adalah masa atau orde koreksi
terhadap kesalahan dan penyimpangan yang terjadi pada masa lalu/orde lama
terhadap pancasila dan UUD 45. Orde Baru muncul setelah adanya Supersemar yang diberikan oleh Presiden Sukarno kepada Letjen Suharto yang pada waktu itu menjabat sebagai Pangkostrad. Rezim Orde Baru memerintah Indonesia setelah munculnya Supersemar tanggal 11 Maret 1966 dan berakhir pada waktu pengunduran Presiden Suharto pada 21 Mei 1998.
Dengan demikian orde baru dituntut untuk:
Dengan demikian orde baru dituntut untuk:
1.
Dapat mengembalikan kewibawaan
Negara RI sebagai Negara hukum dengan cara melaksanakan pancasila dan UUD
45secara murni dan konsekwensi.
2.
Menjamin hak-hak manusia dalam menciptakan dan
menegakkan hukum.
3.
Memperkuat pelaksanaan sistem konstitusional.
4.
Menumbuhkan kehidupan demokrasi yang sehat
sebagai syarat untuk muwujudkan stabilitas politik, melaksanakan pembangunan 5
th (Pelita) pertama sebagai usaha untuk memberikan isi kepada kemerdekaan.
5.
Tetap waspada sekaligus memberantas sisa-sisa
kekuatan laten PKI.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut diatas
pemerintah orde baru melakukan perbaikan disegala bidang kehidupan, dengan
berpegang teguh pada landasan perjuangan orde baru yaitu:
·
Landasan idiil : pancasila
·
Landasan Konstitusionil: UUD 45
·
Landasan Operasional: Ketetapan MPRS/MPR
Usaha perbaikan yang dilakukan ole orde
baru, adalah sebagai berikut:
a.
Kembali ke politik terus dilakukan pada masa
orde baru (politik dalam negeri maupun luar negeri.
b.
Minciptakan stabilitas ekonomi dengan tujuan
memperbaiki kehidupan rakyat serta menjamin dilaksanakannya demokrasi ekonomi
untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
c.
Melakukan pembangunan nasional yang bertujuan:
mewujudkan masyarakat adil dan makmur merata materiil dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 45. Untuk member kejelasan arah guna mencapai tujuan
pembamgunan nasional, maka MPR menetapkan GBHN. Pembangunan nasional Indonesia
diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 th, dengan jangka 5 tahun
secara berkesinambungan.
Ø Menguatnya Peran Negara dan Kondisi Masyarakat pada Masa Orde Baru
Wawasan yang dipakai oleh
Bangsa dan Negara Indonesia adalah wawasan nusantara,sebagai kesatuan yang
bulat dan utuh dan tidak dapat dipisahkan-pisahkan,dalam wawasan Nusantara
terkandung pengertian bahwa kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan dalam
bidang politik,social,budaya,ekonomi,dan pertahanan keamanan.Syarat lain
pelaksanaan pembangunan adalah ketahanan nasional, yaitu kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Pembangunan yang
dilaksanakan ole horde baru mencakup berbagai bidang,antara lain pertanian,
industri, sarana prasarana, pendidikan, perhubungan dan lain-lain. Segala jerih
payah pembangunan yang dilaksanakan orde baru ,mulai terlihat hasilnya dan
dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung ketika memasuki pelita ke III
(1979-1984) yang ditandai dengan:
a)
Stabilnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar US
b)
Inflasi yang terus menerus
mengalami perbaikan
c)
Keberanian pemerintah untuk
menapaki bidang industri yang lebih
tinggi seperti, mendirikan industri pesawat terbang nusantara (IPTN/sekarang PT
Dirgantara Indonesia di Bandung).
Ø Dampak Menguatnya Peran
Negara pada Masyarakat
Dengan menguatnya peran
Negara pada masyarakat, muncul riak-riak politik yang menyoroti peran Negara,
juga karena ditengarai adanya kesalahan dan penyimpangan dari orde baru
terhadap janji dan tekad semula, yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Riak-riak
politik tersebut antara lain meliputi:
1.
Pada dasawarsa 70an masyarakat
menemukan kasus korupsi dalam tubuh pertamina yang melibatkan Direktur Utamanya
yaitu Dr. Ibnu Sutowo
2.
Adanya demonstrasi yang
dilakukan oleh mahasiswa Bandung, menuntut Soeharto mundur, yang disusul Petisi
Dipo Alam (UI Jakarta), yang mencalonkan Ali sadikin, mantan gubernur DKI
Jakarta untuk menjadi presiden RI ke3
3.
Tahun 1978 berdiri Yayasan
Lembaga Kesadaran Berkonstitusi (LKB) di Jakarta yang kemudian terkenal dengan
Petisi 50, yang digagas oleh angkatan 28, 45, dan 66 seperti Bung Hatta
(Proklamator), A.H. Nasution (mantan KSAD dan ketua MPRS). Moh Natsir (mantan
Perdana Menteri), Mokoginata, Ali Sadikin, A.M Fatwa dll.
4.
Pada tahun 1984, dibentuk Forum
Demokrasi (Fordem), yang diketuai oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
5.
Sepanjang dasa warsa 80an telah
terjadi beberapa kerusuhan social yang cukup menggemparkan, seperti pweristiwa
tanjung Priok (1984), Kasus Haur koneng, Majalengka (1987), Kasus-kasus
tersebut merupakan salah satu bentuk perlawanan rakyat kecil kepada peran
Negara yang terlalu kuat.
6.
Memasuki dasa warsa 90an
terjadi demonstrasi mahasiswa Nuku sulaiman c.s (1993) dan demonstrasi yang
dilakukan oleh LSM Luar negeri di Hannover jerman (1994)
7.
Dll
Semua riak- riak politik tersebut diatas memberi isyarat
bahwa ekonomi yang dibangun oleh orde baru tidak menenangkan masyarakat.
Ø Revolusi Hijau dan Industrialisasi pada Masa Orde Baru
Yang dilakukan oleh
soeharto, setelah memegang kekuasaan adalah melakukan konsolidasi kekuasaan
dengan langkah mengikis habis senua yang berbau orde lama,dengan maksud
mendapat dukungan politis dan moral dari kalangan militer,pemimpin agama serta
masyarakat internasional yang anti komunis. Dalam kurun waktu tertentu soeharto
berhasil membangun dinastinya melalui beberapa program,program pertama yang
dijalnkan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pengawalan stabilitas
politik,yang menjamin berjalnnya proses produksi yang intensif, ektensif dan
ekspansif.
Untuk dapat menjamin
kebutuhan tersebut diperlukan empat hal, diantaranya adalah:
1.
Penyediaan tenaga kerja
2.
Penyediaan sumber alam yang
cukup mendukung laju proses produksi
3.
Penyediaan bahan pangan murah
4.
Penciptaan situasi politik yang
mendukung laju proses produksi
Dengan demikian terdapat pula dua strategi yang
digunakan orde baru dalam mengembangkan perekonomian, yaitu:
1.
Membuka jalan bagi investasi
(termasuk modal asing)
2.
Membangun system politik yang
otoriter dengan istilah “birokratis otoritarian” yang sangat kuat dengan ditandai adanya
konsentrasi kekuasaan dan partisipasi didalam keputusan nasional
Dampak dari
penerapan dua strategi tersebut diatas,adalah intensifikasi dan eksploitasi
yang ditandai dengan:
1.
Pengembangan industry berbasis
upah yang murah
2.
Penciptaan industrial place,
melalui keterlibatan militer
Dalam bidang
pertanian, orde baru berusaha untuk mengembangkan revolusi hijau, yaitu
mekanisme pertanian untuk meningkatkan produksi pangan, terutama
serealia,adalah semua tanaman rumput-rumputan yang bijinya merupakan makanan
pokok seperti gandum,jagung,padi,kentang,dan sagu. Revolusi hijau dilaksankan
secara terprogram, sistematis dan terus menerus sehingga dapat meningkatkan
kesejahteran rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar