صحيح البخاري ١٣٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ خَالِدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ نُعَيْمٍ
الْمُجْمِرِ قَالَ
رَقِيتُ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ عَلَى ظَهْرِ الْمَسْجِدِ
فَتَوَضَّأَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ
الْوُضُوءِ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Shahih Bukhari 133: Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Laits
dari Khalid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Nu'aim bin Al Mujmir berkata,
"Aku mendaki masjid bersama Abu Hurairah, lalu dia berwudlu' dan berkata,
"Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah
berseri-seri karena sisa air wudlu, barangsiapa di antara kalian bisa
memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan."
صحيح البخاري ٢٣٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مُقَاتِلٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ
مَنْصُورٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ
عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ
أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا
مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي
أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ
عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ قَالَ فَرَدَّدْتُهَا
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا بَلَغْتُ اللَّهُمَّ
آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ قُلْتُ وَرَسُولِكَ قَالَ لَا وَنَبِيِّكَ
الَّذِي أَرْسَلْتَ
Shahih Bukhari 239: Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Muqatil berkata, telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Sa'ad
bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudlulah
seperti wudlu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu dan
ucapkanlah: ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA
ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WA LAA MANJAA
ILLAA ILAIKA ALLAHUMMA AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA WANNABIYYIKALLADZII
ARSALTA (Ya Allah, aku pasrahkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku
kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut
kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksa-Mu
melainkan kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan
dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus) '. Jika kamu meninggal pada malammu itu,
maka kamu dalam keadaan fitrah dan jadikanlah do'a ini sebagai akhir kalimat
yang kamu ucapkan." Al Bara' bin 'Azib berkata, "Maka aku ulang-ulang
do'a tersebut di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai pada
kalimat: ALLAHUMMA AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA (Ya Allah, aku beriman
kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan), aku ucapkan: WA RASUULIKA (dan
rasul-Mu), beliau bersabda: "Jangan, tetapi WANNABIYYIKALLADZII ARSALTA
(dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus)."
صحيح البخاري ١٠٨١: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ
حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ أَبِي حَيَّانَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لِبِلَالٍ عِنْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ
عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي
الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُورًا
فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ
لِي أَنْ أُصَلِّيَ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ دَفَّ نَعْلَيْكَ يَعْنِي
تَحْرِيكَ
Shahih Bukhari 1081: Telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abu
Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepada Bilal radliallahu 'anhu ketika
shalat Fajar (Shubuh): "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling
utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku
suara sandalmu dalam surga". Bilal berkata; "Tidak ada amal yang
utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu') pada
suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu shalat dengan wudhu'
tersebut disamping shalat wajib". Berkata, (Abu 'Abdullah): Istilah
"Daffa na'laika maksudnya gerakan sandal".
صحيح البخاري ١٣٢: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
الْحَنْظَلِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَا تُقْبَلُ صَلَاةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ قَالَ رَجُلٌ مِنْ
حَضْرَمَوْتَ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ فُسَاءٌ أَوْ ضُرَاطٌ
Shahih Bukhari 132: Telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbih bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang yang
berhadats hingga dia berwudlu." Seorang laki-laki dari Hadlramaut berkata,
"Apa yang dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah
menjawab, "Kentut baik dengan suara atau tidak."
صحيح البخاري ١٥٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأُوَيْسِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ يَزِيدَ أَخْبَرَهُ أَنَّ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ
أَخْبَرَهُ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ
دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلَاثَ
مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ
ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلَاثَ مِرَارٍ
ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ
نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَعَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قَالَ صَالِحُ بْنُ كَيْسَانَ
قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَلَكِنْ عُرْوَةُ يُحَدِّثُ عَنْ حُمْرَانَ فَلَمَّا تَوَضَّأَ
عُثْمَانُ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا لَوْلَا آيَةٌ مَا حَدَّثْتُكُمُوهُ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ
يُحْسِنُ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ
الصَّلَاةِ حَتَّى يُصَلِّيَهَا قَالَ عُرْوَةُ الْآيَةَ
{ إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ
مَا أَنْزَلْنَا مِنْ الْبَيِّنَاتِ }
Shahih Bukhari 155: Telah menceritakan
kepada kami Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Al Uwaisy berkata, telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Sa'd dari Syihab bahwa 'Atha' bin Yazid mengabarkan
kepadanya bahwa Humran mantan budan 'Utsman mengabarkan kepadanya, bahwa ia
telah melihat 'Utsman bin 'Affan minta untuk diambilkan bejana (berisi air).
Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu membasuh keduanya, lalu
ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan
memasukkan air ke dalam hidung, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian
membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali, kemudian mengusap kepala, kemudian
membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian dia shalat dua rakaat
dan tidak berbicara antara keduanya, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Dan dari Ibrahim berkata, Shalih bin Kaisan berkata, Ibnu Syihab berkata.
Tetapi 'Urwah menceritakan dari Humran, "Ketika 'Utsman berwudlu, dia
berkata, "Maukah aku sampaikan kepada kalian sebuah hadits yang kalau
bukan karena ada satu ayat tentu aku tidak akan menyampaikannya? Aku pernah
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang
laki-laki berwudlu dengan membaguskan wudlunya kemudian mengerjakan shalat,
kecuali akan diampuni (dosa) antara wudlunya dan shalatnya itu hingga selesai
shalatnya." 'Urwah berkata, "Ayat yang dimaksud adalah:
'(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan…) '
(Qs. Al Baqarah: 159).
صحيح البخاري ١٧٠: حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي
إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي الْمَسْجِدِ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ
مَا لَمْ يُحْدِثْ فَقَالَ رَجُلٌ أَعْجَمِيٌّ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ
قَالَ الصَّوْتُ يَعْنِي الضَّرْطَةَ
Shahih Bukhari 170: Telah menceritakan
kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi'b telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba akan
selalu dihitung shalat selama ia di masjid menunggu shalat dan tidak
berhadats." Lalu ada seorang laki-laki non-Arab berkata, "Apa yang
dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab,
"Suara." Yaitu kentut.
صحيح البخاري ١٧٣: حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ حَفْصٍ
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ
أَخْبَرَهُ أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قُلْتُ أَرَأَيْتَ إِذَا جَامَعَ فَلَمْ يُمْنِ
قَالَ عُثْمَانُ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ وَيَغْسِلُ ذَكَرَهُ قَالَ
عُثْمَانُ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُ
عَنْ ذَلِكَ عَلِيًّا وَالزُّبَيْرَ وَطَلْحَةَ وَأُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمْ فَأَمَرُوهُ بِذَلِكَ
Shahih Bukhari 173: Telah menceritakan
kepada kami Sa'd bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya
dari Abu Salamah bahwa 'Atha bin Yasar mengabarkan kepadanya, bahwa Zaid bin
Khalid mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bertanya 'Utsman bin 'Affan
radliallahu 'anhu, Aku bertanya, "Apa pendapatmu jika seorang laki-laki
berhubungan badan dengan isterinya namun tidak keluar air mani?" 'Utsman
menjawab, "Hendaknya ia berwudlu seperti wudlunya untuk shalat, lalu
membasuh kemaluannya." Utsman melanjutkan, "Aku mendengarnya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku menanyakan hal itu kepada 'Ali,
Zubair, Thalhah, dan Ubay bin Ka'b? radliallahu 'anhum. Mereka semua menyuruh
untuk melakukannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar